Pagerharjo, 11 November 2024 — Pemerintah Kalurahan Pagerharjo berhasil menyelesaikan pembangunan jaringan irigasi sederhana di Padukuhan Kemesu, sebagai bagian dari program ketahanan pangan yang didanai oleh APBKAL 2024 dari Dana Desa. Proyek ini bertujuan mengairi sawah-sawah di Kemesu dan Sinogo, sehingga membantu meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan mendukung perekonomian lokal.
Proyek irigasi ini dibangun sepanjang 61 meter dari rencana awal 50 meter, yang berkat semangat petani lokal mampu menambah 11 meter irigasi secara swadaya. Dengan biaya sebesar Rp44.659.600, proyek ini berhasil direalisasikan dengan anggaran Rp 43.994.600, menggunakan metode padat karya tunai (PKT) yang memprioritaskan warga sekitar sebagai tenaga kerja. Sistem PKT yang diterapkan mewajibkan alokasi minimal 50% anggaran untuk upah, atau Hari Orang Kerja (HOK), sehingga proyek ini juga menjadi sumber pendapatan sementara bagi warga.
Dampak Ekonomi Melalui Pemberdayaan Warga Setempat
Seluruh pekerja dalam pembangunan ini adalah warga Padukuhan Kemesu, yang turut merasakan manfaat ekonomi dari proyek ini. Menurut keterangan TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) Pagerharjo, sebelum proyek dimulai, dilakukan survei dan sosialisasi kepada warga untuk memastikan mereka memahami perencanaan, spesifikasi pekerjaan, serta rincian anggaran. Sosialisasi ini memudahkan koordinasi serta transparansi, sehingga warga dapat berperan aktif dalam pembangunan.
Lokasi yang cukup jauh dari akses jalan raya memerlukan upaya ekstra dari warga dalam memindahkan material bangunan (langsir) menuju lokasi proyek. Namun, hal ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk berkontribusi secara langsung dalam pembangunan yang bermanfaat bagi mereka.
Bima, pendamping desa bagian teknis dan infrastruktur, menyatakan bahwa hasil pekerjaan ini telah memenuhi standar SNI dengan panjang irigasi yang diperoleh melebihi rencana awal. “Pembangunan irigasi sepanjang 61 meter dari rencana awal 50 meter ini merupakan hasil swadaya warga yang antusias atas manfaat yang akan diterima. Secara spesifikasi, pekerjaan ini sudah sesuai dengan perhitungan SNI,” jelas Bima.
Manfaat Jangka Panjang bagi Pertanian dan Kesejahteraan Warga
Selain memberikan pekerjaan sementara, proyek irigasi ini memiliki manfaat jangka panjang bagi petani di Padukuhan Kemesu dan Sinogo. Dengan saluran irigasi yang permanen, lahan pertanian di kedua wilayah tersebut kini dapat teraliri air secara konsisten, terutama pada musim kemarau. Hal ini akan memastikan hasil pertanian tetap stabil dan mendorong peningkatan produksi secara signifikan.
Ulu-ulu Pagerharjo, yang turut melakukan opname pekerjaan bersama pendamping desa, mengapresiasi semangat warga dalam mendukung program ini. “Ada tambahan 11 meter karena semangat petani yang memperoleh manfaat mensupport swadaya material. Ini menunjukkan antusiasme warga yang sangat tinggi,” ujarnya.
Salah satu warga Padukuhan Kemesu juga mengungkapkan rasa syukurnya atas tersedianya irigasi baru ini. “Terima kasih atas perhatian dari kalurahan sehingga saluran irigasi sudah permanen dan warga mendapat penghasilan tambahan dari kegiatan padat karya ini,” ungkapnya.
Pembangunan irigasi sederhana di Padukuhan Kemesu ini menjadi contoh sukses sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam mengoptimalkan Dana Desa untuk peningkatan infrastruktur sekaligus memberdayakan warga secara langsung.
Penulis: Setiyoko, S. Pd. Editor: Mas Carik.