You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan PAGERHARJO
Kalurahan PAGERHARJO

Kap. SAMIGALUH, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Kalurahan Pagerharjo Kapanewon Samigaluh Kabupaten Kulon Progo, 55673

Revitalisasi Kopi di Kalinongko: Menggali Potensi Ekonomi Melalui Pertanian Kopi

HERI YULIATI 17 Juli 2024 Dibaca 184 Kali
Revitalisasi Kopi di Kalinongko: Menggali Potensi Ekonomi Melalui Pertanian Kopi

Latar Belakang

Pada zaman kolonial Belanda, Kalinongko dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kopi terkemuka, yang kemudian dikenal sebagai wilayah "Kopen". Namun, seiring berjalannya waktu, produksi kopi tergeser oleh tanaman lain seperti cengkeh dan vanili, yang membuat produksi kopi menurun drastis. Meskipun demikian, kopi tetap memiliki potensi pasar yang menjanjikan, baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor. Oleh karena itu, sejak tahun 2020, wilayah Kalinongko mulai direvitalisasi untuk menjadi kawasan perkebunan kopi kembali, dengan tujuan memaksimalkan potensi pertanian untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Tujuan Revitalisasi

Revitalisasi pertanian kopi di Kalinongko memiliki beberapa tujuan utama:

  1. Meningkatkan Ekonomi Masyarakat: Dengan mengembangkan pertanian kopi dari pembibitan, penggunaan pupuk, hingga produk jadi, diharapkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar meningkat.
  2. Pemanfaatan Lahan Tidur: Mengubah lahan yang tidak produktif menjadi lahan perkebunan kopi yang subur dan menghasilkan.
  3. Peningkatan Kualitas Hidup: Melalui pelatihan dan penyuluhan kepada petani agar mereka memahami potensi tanah dan jenis tanaman yang sesuai, diharapkan kualitas hidup masyarakat desa meningkat.


Tantangan yang Dihadapi

Revitalisasi pertanian kopi di Kalinongko tidaklah mudah dan menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  1. Kesadaran Masyarakat yang Kurang: Banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya membangun desa melalui sektor pertanian kopi.
  2. Kurangnya Pemahaman Petani: Banyak petani yang belum memahami potensi tanah mereka dan jenis tanaman yang cocok untuk ditanam, sehingga perlu adanya edukasi dan bimbingan lebih lanjut

"Meskipun ada hambatan yang dihadapi tetapi ada banyak dukungan dari berbagi stekholder. Pemerintah Kalurahan dan Bumdes selalu memberikan suport baik dalam bentuk pendampingan maupun fasilitasi program peningkatan SDM petani. Akademisi, komunitas dan juga dinas terkait turut membantu pengembangan kopi di Kalinongko dengan kewenangannya masing-masing", tutur Agustinus Sulistyo, S. T, penggiat petani kopi Kalinongko.

Luas Hamparan dan Kapasitas Produksi

Saat ini, luas hamparan perkebunan kopi di Kalinongko mencapai 24 hektar dengan kapasitas panen pertahun sebesar 1,2 ton cherry. Terdapat 58 petani yang aktif mengelola perkebunan ini. Target jangka pendek adalah meningkatkan luas hamparan hingga 40 hektar pada tahun 2025.

Produk Kopi dan Prospek Pasar

Produk kopi dari Kalinongko saat ini meliputi kopi kemasan bubuk, green bean, dan roasted bean. Prospek kopi Kalinongko masih sangat besar, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor. Permintaan kopi terus meningkat, namun suplai masih kurang, sehingga peluang pasar masih sangat terbuka lebar.

Selain itu, Kalinongko juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata edukasi kopi, dimana pengunjung bisa belajar tentang proses produksi kopi dari hulu ke hilir.

Kesimpulan

Revitalisasi pertanian kopi di Kalinongko adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi ekonomi daerah. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, dengan kerja keras dan kesadaran masyarakat, tujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan memaksimalkan pemanfaatan lahan dapat tercapai. Potensi pasar kopi yang masih besar, baik di dalam negeri maupun ekspor, menjanjikan masa depan yang cerah bagi pertanian kopi di Kalinongko.

 

Penulis, Setiyoko, S. Pd

Editor, Mas Carik

"Jadikan Samigaluh sebagai kawasan sentral kopi yang menjadi warisan dari dulu,kembangkan dan majukan perkopian menoreh
Suyani 17 Juli 2024
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp2,928,219,296 Rp3,396,128,356
86.22%
Belanja
Rp2,445,455,359 Rp3,567,343,544
68.55%
Pembiayaan
Rp196,215,188 Rp171,215,188
114.6%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp81,759,900 Rp91,947,600
88.92%
Hasil Aset Desa
Rp2,423,000 Rp18,597,000
13.03%
Dana Desa
Rp1,459,920,000 Rp1,459,920,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp66,082,708 Rp141,059,531
46.85%
Alokasi Dana Desa
Rp818,033,688 Rp1,181,604,225
69.23%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp500,000,000 Rp500,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp0 Rp3,000,000
0%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,135,849,058 Rp1,673,873,416
67.86%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp307,847,301 Rp664,421,200
46.33%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp228,254,500 Rp324,256,650
70.39%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp719,104,500 Rp819,061,000
87.8%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp54,400,000 Rp85,731,278
63.45%