
Pagerharjo (2/6/2025) – Upaya pengembangan kopi di Kalurahan Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh terus bergulir. Sebanyak 20.000 bibit kopi robusta dibagikan kepada lebih dari 140 petani setempat, sebagai bentuk dukungan terhadap sektor pertanian kopi yang tengah digarap secara serius di wilayah perbukitan Menoreh ini.
Setiap petani menerima antara 100 hingga 150 bibit, disesuaikan dengan kesiapan dan luas lahan masing-masing. Program ini merupakan kelanjutan dari pengembangan kopi yang didukung oleh Dana Keistimewaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal).
Tidak hanya sekadar menerima, para petani juga diminta menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk menanam dan merawat bibit kopi yang mereka terima. Langkah ini dimaksudkan untuk memastikan keseriusan dan keberlanjutan program.
Dalam suasana pembagian bibit yang berlangsung hangat, para petani menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kalurahan Pagerharjo dan Paniradya Kaistimewan DIY atas dukungan tersebut. Salah satu petani milenial, Galih Winu, mengungkapkan harapannya agar bantuan ini menjadi pijakan investasi jangka panjang.
“Semoga dengan bibit kopi ini menjadi investasi jangka panjang bagi kami, petani milenial, agar tetap semangat mengelola lahan dan hasil pertanian,” ujarnya.
Lurah Pagerharjo, Widayat, S.Sos., M.IP., menekankan pentingnya pengelolaan yang terencana dan terukur. Ia berharap, kesejahteraan petani dapat segera meningkat seiring dengan manajemen pertanian kopi yang baik.
“Program ini kita integrasikan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penggerak utama. Harapannya, tidak hanya petani yang sejahtera, tapi juga PADes meningkat dari sektor kopi ini,” terang Widayat.
Menurutnya, ke depan BUMDes akan memegang peranan penting dalam hilirisasi produk kopi Pagerharjo, mulai dari pengolahan pascapanen hingga pemasaran. Dengan demikian, nilai tambah tidak hanya dinikmati oleh petani, namun juga menjadi penguat ekonomi desa.
Penulis: Setiyoko, S. Pd
Editor: H. Yuliati, A. Md