
Pagerharjo, 24 Januari 2025 – Pemerintah Kalurahan menggelar rangkaian acara doa bersama dan kenduri dalam rangka memperingati Hari Jadi Pagerharjo ke-78 sekaligus melaksanakan tradisi bersih desa. Acara tersebut mengundang rohaniawan islam, katolik, Kristen, pensiunan pamong dan/atau ahli warisnya. Acara yang diwarnai dengan kebersamaan ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat sebagai wujud rasa syukur sekaligus pelestarian budaya.
Doa bersama dilakukan oleh lintas agama yang dianut warga Pagerharjo, yakni Islam, Katolik, dan Kristen. Prosesi ini menjadi simbol persatuan dan harmoni antarumat beragama di Pagerharjo. Inti dari doa tersebut adalah memohon kepada Tuhan agar para pamong yang telah wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, pamong yang sudah purna tugas tetap mampu berkarya dan memberi manfaat bagi sesama, serta pamong yang saat ini menjabat diberi amanah dan kekuatan dalam menjalankan tugas untuk kemajuan desa.
Salah satu momen istimewa dalam rangkaian acara ini adalah prosesi pengambilan air dari tiga bekas kalurahan, yakni Plono, Gegerbajing, dan Kalirejo. Air tersebut digunakan sebagai simbol pemersatuan ketiga wilayah tersebut menjadi Pagerharjo, yang dituangkan dalam prosesi adat Tri Puspa Manunggal. Tradisi ini merefleksikan semangat kebersamaan dan persatuan masyarakat Pagerharjo yang telah terjaga sejak terbentuknya kalurahan ini.
Rangkaian acara ditutup dengan pentas wayang kulit semalam suntuk yang menampilkan lakon "Dewi Sri Mulih." Pagelaran ini dipimpin oleh dalang Ki Rivan Candra, seorang warga asli Pagerharjo, dengan iringan wiyogo dari warga setempat. Cerita Dewi Sri yang sarat makna tentang kesejahteraan dan kesuburan ini dipilih sebagai simbol harapan agar Pagerharjo terus menjadi desa yang makmur dan harmonis.
Lurah Pagerharjo, Widayat, A. Md., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat dalam melestarikan tradisi budaya. "Kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati hari jadi desa, tetapi juga untuk mempererat persatuan, memupuk rasa syukur, dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya kita. Semoga Pagerharjo menjadi desa yang makmur, gemah ripah loh jinawi, Sejahtera semua warganya" ujarnya.
Rangkaian acara ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat dan pemerintah Pagerharjo memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga warisan budaya. Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian tradisi, Pagerharjo diharapkan semakin maju dan menjadi teladan bagi desa-desa lain.
Penulis: Setiyoko, S. Pd
Editor: Mas Carik