Pada tanggal 5 Agustus 2024, Kelompok Tani (KT) dari Papua mengadakan kunjungan ke Rumah Belajar Vanili Mbajing di Sinogo, Pagerharjo. Kunjungan ini diadakan sebagai tindak lanjut dari pendampingan yang pernah mereka terima dari perwakilan Rumah Belajar Vanili Mbajing, Heri Susanto. Di Papua, banyak vanili yang masih tumbuh liar, dan pemahaman warga setempat adalah vanili dapat ditunggu hingga panen tanpa perlu proses penyerbukan yang dibantu oleh manusia.
Selama kunjungan, peserta dari KT Papua memperoleh pengetahuan baru bahwa vanili harus dikawinkan atau penyerbukannya dibantu oleh manusia. Mereka juga belajar mengenai pentingnya media rambatan untuk pertumbuhan vanili serta berbagai aspek lain dalam perawatan tanaman vanili.
Aji Saraswanto, pengelola Rumah Belajar Vanili Mbajing, menyatakan, "Kunjungan ini tidak hanya memberikan pelajaran tentang vanili, tetapi juga tentang pengelolaan aren, proses sangrai teh, dan pengolahan susu kambing."
Ia menambahkan bahwa peserta dari Papua sangat terkesan dengan banyaknya produk yang bisa dihasilkan dari satu bahan pokok. "Misalnya singkong, di Papua singkong baru dimanfaatkan dengan cara dibakar atau menjadi campuran sagu. Di sini mereka jadi tahu kalau singkong bisa dijadikan klemet, slondok, dan geblek. Intinya, teman-teman dari Papua belajar banyak di sini dan kita saling bertukar ilmu," ujarnya.
Kunjungan ini diikuti oleh enam perwakilan dari Papua, terdiri dari ketua, wakil ketua, bendahara, dan tiga anggota yang dipilih melalui seleksi. Turut hadir dalam acara ini adalah Bambang Untoro, Jagabaya Pagerharjo, yang mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan program pendampingan pengembangan vanili di Sinogo oleh Pemerintah Kalurahan Pagerharjo dengan dukungan BKK Dana Keistimewaan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam budidaya vanili serta memberikan inspirasi untuk mengelola hasil pertanian lainnya dengan lebih baik.
Penulis, Setiyoko, S. Pd
Esitor, Mas Carik