Pagerharjo, 27 Agustus 2024 – Gelar Potensi Desa Budaya (GP Fest) Kulon Progo telah sukses dilaksanakan pada 26-27 Agustus 2024 di Lapangan Gedelen, Pagerharjo. Acara tahunan ini menjadi ajang unjuk kebolehan bagi 21 desa budaya yang ada di Kulon Progo, sekaligus sebagai momentum evaluasi bagi para pendamping budaya di wilayah ini.
Pembukaan GP Fest 2024
Pembukaan GP Fest 2024 pada tanggal 26 Agustus 2024, dimulai dengan penampilan memukau dari tuan rumah, Desa Budaya Pagerharjo. Mereka menampilkan sendra tari yang mengusung cerita legendaris Petilasan Ki Depok, yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya.
Potensi Budaya dari 21 Desa
Selama dua hari pelaksanaan, sebanyak 21 desa budaya dari seluruh penjuru Kulon Progo menampilkan kreasi terbaik mereka. Setiap kontingen diberikan waktu 25 menit untuk menunjukkan kebolehan dalam berbagai aspek, termasuk dinamika, keselarasan, kostum, iringan gending, kekompakan, alur cerita, serta kesesuaian konsep dengan alur cerita yang ditampilkan.
Tim juri yang terdiri dari pakar seni dan budaya menilai setiap penampilan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan. Penilaian dilakukan dengan cermat untuk menentukan tiga penampilan terbaik di tingkat DIY. Kategori penilaian mencakup stand UMKM terbaik, tampilan pentas terbaik, dan pendamping desa budaya terbaik.
Tujuan dan Tema GP Fest
GP Fest tidak hanya sekadar ajang unjuk kebolehan, tetapi juga menjadi sarana promosi potensi UMKM, pariwisata, dan cagar budaya di Kulon Progo. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari penilaian akhir tahun bagi para pendamping budaya yang bertugas di desa-desa budaya.
"Mengusung tema Guno Rinekso Mrih Raharjaning Budaya, GP Fest 2024 bertujuan untuk menggugah semangat pelestarian budaya dan membangun kesejahteraan melalui kekuatan seni tradisional", tutur Joko Art Samigaluh selaku Pendamping Budaya Pagerharjo.
Pendukung dan Anggaran
GP Fest 2024 didukung penuh oleh Dinas Kebudayaan DIY melalui anggaran DAIS, dengan melibatkan lebih dari 30 pelaku seni dari setiap kalurahan. Partisipasi ini mencakup penampil, pengrawit, dua penjaga stand, seorang sutradara, penata iringan, dan penata rias.
Pelaksanaan Gelar Budaya di Kabupaten Lain
GP Fest juga dilaksanakan di beberapa kabupaten lain di DIY, yaitu di Srandakan untuk Bantul, Widomartani untuk Sleman dan Kota Yogyakarta, serta Panggang untuk Gunungkidul.
Pengumuman pemenang GP Fest 2024 akan disampaikan pada akhir tahun saat workshop pendamping budaya se-DIY, menandai puncak dari perayaan budaya yang meriah ini.
GP Fest 2024 di Kulon Progo tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan perayaan keragaman budaya yang ada di bumi Mataram ini.
Penulis: Setiyoko, S. Pd
Editor: Mas Carik