Pagerharjo, Selasa, 30 Juli 2024 – Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta laksanakan akreditasi desa budaya di Kalurahan Pagerharjo. Akreditasi Desa Budaya merupakan upaya untuk menilai dan meningkatkan potensi budaya lokal yang ada di wilayah Desa Budaya. Acara ini dibuka dengan sambutan selamat datang dari Lurah Pagerharjo, Widayat, A. Md, yang menyampaikan ringkasan profil desa budaya Pagerharjo.
Dalam akreditasi ini, terdapat lima aspek utama yang dinilai, yaitu:
- Kesenian, Pertunjukan, dan Permainan Tradisional
- Adat Istiadat
- Kerajinan, Kuliner, dan Pengobatan Tradisional
- Bahasa, Sastra, dan Aksara
- Tata Ruang Arsitektur Tradisional
Selain itu, ada aspek tambahan yang turut diperhatikan, yaitu tata kelola desa budaya agar arsip dan dokumen kegiatan dapat tersimpan dengan rapi dan baik.
Dra. Endang Widuri, Kepala Seksi Lembaga Budaya, menjelaskan tujuan dari akreditasi ini adalah untuk melihat perkembangan potensi budaya desa. Awalnya, akreditasi dilakukan setiap lima tahun sekali, namun saat ini sedang diusulkan agar dilakukan setiap tiga tahun sekali. Terakhir kali akreditasi dilakukan pada tahun 2019. Endang berharap melalui akreditasi ini, pelestarian budaya di Desa Pagerharjo semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Saat desa budaya sudah berstatus maju, akan mendapatkan program Desa Mandiri Budaya yang didanai oleh dana keistimewaan. Ngarsa Dalem Sri Sulan HB X berharap dengan program ini, desa-desa dapat mengelola potensi mereka sendiri untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD), mengurangi stunting, mengurangi pengangguran, dan membuat warga serta pemuda tidak perlu keluar dari desa untuk mencari penghidupan.
Gandung Sujatmiko, salah satu tim akreditasi, menekankan pentingnya mempertahankan permainan tradisional. "Misalnya, adakan lomba dakon di peringatan hari jadi. Lomba dakon se-Pagerharjo dapat terus digelar hingga ada juara dakon tingkat Kalurahan Pagerharjo yang kemudian diberi penghargaan," ujar Gandung.
"Kesuksesan Pembangunan desa tidak hanya dari pihak pemerintah kalurahan tetapi juga keterlibatan masyarakat, sehingga bersama-sama dapat membangun dan memajukan desa menjadi desa yang mandiri dan berdaya saing tinggi," Tutup Widuri.
Penulis, Setiyoko, S. Pd
Editor, Mas Carik