Pembangunan jalan khusus wisata di Pagerharjo telah dimulai sejak beberapa waktu lalu sebagai bagian dari pengembangan destinasi wisata prioritas Borobudur Highland yang dikelola oleh Badan Otorita Borobudur (BOB). Borobudur Highland merupakan kawasan pariwisata terpadu yang dirancang untuk mendukung Candi Borobudur sebagai destinasi kelas dunia. Lokasinya berada di selatan Borobudur, tepatnya di Kabupaten Purworejo, dengan akses utama melalui Kulon Progo, yaitu Desa Pagerharjo. Kawasan ini dirancang untuk menawarkan pengalaman wisata berbasis alam, budaya, spiritual, dan edukasi secara menyeluruh.
Setelah jalan khusus wisata ini selesai dan beroperasi, diproyeksikan akan banyak wisatawan yang datang ke kawasan Borobudur Highland dan sekitarnya. Hal tersebut membawa berbagai peluang dan tantangan bagi masyarakat Pagerharjo.
Potensi yang Bisa Dimanfaatkan
1. Peningkatan Perputaran Ekonomi Lokal
Dengan banyaknya wisatawan, perputaran ekonomi di Pagerharjo dipastikan meningkat. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk memasarkan produk lokal, seperti kuliner khas, kerajinan tangan, dan hasil bumi.
2. Paket Wisata dan Ekonomi Kreatif
Paket wisata yang melibatkan potensi lokal dapat dikembangkan, seperti kunjungan ke tempat produksi gula aren, workshop kerajinan anyaman, atau tur edukasi ke kebun kopi/ teh. Ekonomi kreatif masyarakat akan lebih laku di pasaran.
3. Penyerapan Tenaga Kerja
Dengan berkembangnya kawasan wisata, akan ada kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor, mulai dari pemandu wisata, pengelola homestay, hingga pekerja di fasilitas pendukung lainnya.
4. Promosi Budaya dan Tradisi Lokal
Momen ini menjadi peluang besar untuk memperkenalkan budaya dan tradisi Pagerharjo kepada dunia, seperti upacara adat atau pertunjukan seni khas seperti lengger tapeng.
Tantangan yang Harus Diantisipasi
1. Pengelolaan Sampah
Tingginya kunjungan wisatawan dapat meningkatkan volume sampah. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat merusak lingkungan dan citra kawasan wisata.
2. Kualifikasi SDM Lokal
Salah satu tantangan utama adalah memastikan masyarakat lokal memiliki keterampilan yang memenuhi standar industri pariwisata. Jika tidak, peluang kerja dapat diambil oleh tenaga dari luar.
3. Inovasi dan Kemandirian Masyarakat
Jika masyarakat tidak bisa berinovasi untuk menangkap peluang, mereka hanya akan menjadi penonton di tengah pesatnya perkembangan pariwisata.
4. Hambatan Transisi Profesi
Mayoritas masyarakat Pagerharjo berlatar belakang sebagai petani. Jika mereka harus beralih ke sektor wisata, ada hambatan berupa keterbatasan pengetahuan dan pengalaman.
5. Tekanan Sosial dan Budaya
Masuknya wisatawan dalam jumlah besar bisa membawa pengaruh pada kehidupan sosial dan budaya masyarakat lokal. Perubahan pola hidup atau modernisasi yang tidak terkontrol dapat menggerus nilai-nilai tradisional.
Upaya Mengoptimalkan Dampak Positif
Agar Borobudur Highland memberikan dampak positif secara langsung kepada warga Pagerharjo, langkah-langkah berikut perlu dilakukan:
1. Peningkatan Kualitas SDM
Pemerintah Daerah dan/atau Pemerintah Desa bersama pihak terkait dapat mengadakan pelatihan keterampilan, seperti kursus bahasa asing, manajemen homestay, atau pelatihan kerajinan tangan.
2. Pembentukan Kelompok Usaha
Masyarakat dapat diarahkan untuk membentuk kelompok usaha bersama yang fokus pada produk lokal dan layanan wisata.
3. Sosialisasi dan Edukasi
Penting untuk menyadarkan masyarakat akan peluang dan tantangan yang ada, serta memberikan pengetahuan tentang cara mengelola bisnis secara berkelanjutan.
4. Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur Lokal
Pemerintah dan masyarakat perlu memastikan bahwa fasilitas lokal, seperti pengelolaan air bersih dan sistem sanitasi, dapat mendukung peningkatan jumlah pengunjung.
Dengan memanfaatkan potensi secara maksimal dan menghadapi tantangan dengan strategi yang tepat, pembangunan jalan wisata menuju Borobudur Highland dapat menjadi berkah bagi warga Pagerharjo, bukan sekadar menjadi peluang yang terlewatkan.
Penulis Setiyoko, S. Pd Editor: Mas Carik