Pagerharjo, 10 Desember 2024 – Pagerharjo kembali meneguhkan identitasnya sebagai desa yang kaya akan seni dan budaya. Salah satu seni unggulan, Lengger Tapeng, mendapatkan perhatian khusus dalam kegiatan evaluasi keberlangsungan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Acara yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini bertujuan memastikan bahwa seni yang telah ditetapkan sebagai WBTB sejak 1 Desember 2020 ini tetap eksis di tengah masyarakat. Evaluasi dilakukan melalui wawancara dengan narasumber serta praktik tari dari para pelaku seni.
Lurah Pagerharjo, dalam sambutannya, mengapresiasi kunjungan tim evaluasi sekaligus memperkenalkan perkembangan Lengger Tapeng di desa Pagerharjo. "Seni Lengger Tapeng telah berkembang dari generasi ke generasi di Pagerharjo. Saat ini, sudah ada enam paguyuban aktif yang rutin menghidupkan kesenian ini," ungkapnya. Ia menambahkan bahwa seni ini semakin diminati masyarakat, terbukti dari banyaknya permintaan pementasan, baik untuk acara adat, hajatan, maupun dalam event budaya lainnya.
Hendro Setyatmoko dan Dodi Hendrawan dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek mengungkapkan hasil penggalian informasi yang menunjukkan bahwa Lengger Tapeng masih sangat diminati. "Antusiasme masyarakat sangat baik, bahkan kesenian ini telah dikenalkan sejak dini kepada generasi muda," ujar Hendro. Ia berharap Lengger Tapeng terus dijaga dan dilestarikan agar menjadi kebanggaan Desa Pagerharjo.
Gambar 1. Proses Latihan, Edukasi Seni Lengger Tapeng Siswa Regina Pacis Bogor |
Sebagai bentuk pelestarian, Subardi, Ketua Desa Budaya Pagerharjo, menjelaskan bahwa seni ini juga dikenalkan kepada anak-anak melalui kerja sama dengan SD, SMP, dan SMK di Pagerharjo. "Kami ingin generasi muda mengenal dan mencintai seni budaya mereka sendiri," tuturnya.
Agus Toto Suwarto, pegiat Lengger, menambahkan bahwa Lengger Tapeng telah menjadi bagian dari wisata edukasi di Pagerharjo. "Bersama Tim Halo, kami menawarkan seni Lengger sebagai menu edukasi budaya bagi sekolah-sekolah yang berkunjung," katanya. Hari ini, pukul 14.00 WIB, anak-anak akan berlatih Lengger sebagai salah satu program pembinaan seni sejak dini.
Melalui kolaborasi berbagai pihak, seni Lengger Tapeng di Pagerharjo tidak hanya tetap hidup, tetapi juga terus berkembang. Seni ini bukan sekadar hiburan, melainkan warisan berharga yang harus dijaga dan diwariskan ke generasi berikutnya. Dengan demikian, Lengger Tapeng dapat terus menjadi kebanggaan Pagerharjo sebagai desa yang kaya budaya dan tradisi.
Penulis: Setiyoko, S. Pd Editor: Mas Carik