Puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda di Pagerharjo sukses diselenggarakan selama dua hari penuh makna, pada 27-28 Oktober 2024, di Lapangan Gedelen Pagerharjo, Samigaluh. Dengan tema persatuan, ekosistem, dan pelestarian budaya, rangkaian kegiatan ini menghadirkan semangat kebersamaan dan komitmen para pemuda Pagerharjo dalam membangun masyarakat yang bersinergi, berbudaya, dan berkesadaran lingkungan.
Pada 27 Oktober, suasana pagi dibuka dengan senam massal yang diikuti antusias oleh berbagai kalangan warga. Kegiatan dilanjutkan dengan lomba-lomba yang mencerminkan kebersamaan, seperti bakiak antar SD dan UKKT, gobak sodor antar pedukuhan, serta lomba mewarnai bagi anak-anak KB PAUD Pagerharjo. Andreas Astho, salah satu panitia, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kompetisi yang sehat dan mempererat hubungan antarwarga serta pemuda.
Puncak acara pada 28 Oktober dimulai dengan upacara peringatan Sumpah Pemuda yang berlangsung khidmat. Lurah Pagerharjo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menyampaikan pesan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, mengingatkan pentingnya peran pemuda dalam pembangunan nasional. "Pemuda adalah pemilik masa depan," ungkapnya, seraya berharap pemuda Pagerharjo terus berperan aktif dalam membangun desa dan bangsa.
Setelah upacara, penghargaan bagi para pemenang lomba diserahkan sebagai apresiasi atas semangat mereka. Momen simbolis pelepasliaran burung ke alam bebas menjadi penutup yang bermakna, mengingatkan semua peserta tentang pentingnya menjaga ekosistem sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
Tak hanya itu, upaya melestarikan budaya juga terasa kuat dalam peringatan kali ini. Pentas Jatilan Kreasi Satria Muda Pagerharjo hadir sesudah upacara dan menghibur warga hingga sore hari, sementara kesenian tradisional lengger tapeng Indro Cipto akan menutup malam puncak dengan penuh kehangatan. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Semua berjalan lancar berkat kerja sama kita bersama,” ujar Mustain, Ketua Panitia.
Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi perwujudan nyata dari kolaborasi lintas elemen yang memperkuat kebersamaan, rasa cinta alam, dan pelestarian budaya.
Penulis: Setiyoko, S. Pd Editor: Mas Carik